Pages

Senin, 22 September 2014

Logika dan Emosi Tak kan Mnyatu

Jikalau kita berbicara tentang logika dan emosi pasti yang ada dibenak kita bahwa logika dan emosi seseorang tak kan bersatu apabila digunakan pada saat tertentu, misal pada suatu pertengkaran antara dua sejoli yaitu antara kaum adam yang menggunakan logika dan kaum hawa yang menggunakan emosi, pada saat bertengkar biasanya seorang wanita menggunakan emosinya berlebihan sehingga terkadang membuat pasangannya tidak nyaman, bicara tentang siapa yang salah pada saat pertengkaran tersebut pasti jawabannya laki-laki yang salah krn wanita melakukan kesalahan krn akibat daari kesalahan laki-laki, padahal kebenaran tersebut merupakan kebenaran Relativitas seseorang saja yang mengutamakan kebenaran menurut sudut pandang tertentu, maksudnya menurut sudut pandang tertentu ialah benar menurut sudut pandang logika laki2 blum tentu benar menurut sudut pandang emosi wanita, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu kita jangan prnah blg apa yang kita lakukan itu benar n yg dilakuin seseorang itu salah krn kebenaran yang sejati ialah kebenaran yg haqiqi yang merupakan kebenaran dimata sang pencipta..
Pada kehidupan nyata kegunaan Karunia dri sang pencipta berupa Logika dan emosi sering di salah gunakan, seringkali kita hanya menggunakan logika kita tanpa mementingkan perasaan orang lain, begitu juga seringkali menggunakan emosi berlebih dan menuntut seseorang untuk selalu memberikan apa yang ia mau sampai2 klo tdk dturuti maka ia akan marah pada org itu seharusnya ia jga memikirkan perasaan org itu jga, Dri contoh diatas maka benar bahwa logika dan emosi tak kan menyatu, walaupun tak bsa menyatu namun keduanya dapat saling berdampingan dan saling melengkapi antara satu dan lainnya.