Pages

Selasa, 17 Juni 2014

jadwal piala dunia 2014 (schedule of world cup 2014)

TanggalJam (WIB / GMT+7)GrupPertandinganChannel
21 Juni02:00ESwiss vs Perancisantv / tvone
21 Juni05:00EHonduras vs Ekuadorantv / tvone
21 Juni23:00FArgentina vs Iranantv / tvone
22 Juni02:00GJerman vs Ghanaantv / tvone
22 Juni05:00FNigeria vs Bosnia-Herzegovinaantv / tvone
22 Juni23:00HBelgia vs Rusiaantv / tvone
23 Juni02:00HKorea Selatan vs Aljazairantv / tvone
23 Juni05:00GAmerika Serikat vs Portugalantv / tvone
23 Juni23:00BAustralia vs Spanyolantv
23 Juni23:00BBelanda vs Chiletvone
24 Juni03:00AKamerun vs Brazilantv
24 Juni03:00AKroasia vs Meksikotvone
24 Juni23:00DItalia vs Uruguayantv
24 Juni23:00DKosta Rika vs Inggristvone
25 Juni03:00CJepang vs Kolombiaantv
25 Juni03:00CYunani vs Pantai Gadingtvone
25 Juni23:00FNigeria vs Argentinaantv
25 Juni23:00FBosnia-Herzegovina vs Irantvone
26 Juni03:00EHonduras vs Swissantv
26 Juni03:00EEkuador vs Perancistvone
26 Juni23:00GAmerika Serikat vs Jermanantv
26 Juni23:00GPortugal vs Ghanatvone
27 Juni03:00HKorea Selatan vs Belgiaantv
27 Juni03:00HAljazair vs Rusiatvone

jadwal piala dunia 2014 (schedule of world cup 2014)

TanggalJam (WIB / GMT+7)GrupPertandinganChannel
15 Juni23:00ESwiss vs Ekuadorantv / tvone
16 Juni02:00EPerancis vs Hondurasantv / tvone
16 Juni05:00FArgentina vs Bosnia-Herzegovinaantv / tvone
16 Juni23:00GJerman vs Portugalantv / tvone
17 Juni02:00FIran vs Nigeriaantv / tvone
17 Juni05:00GGhana vs Amerika Serikatantv / tvone
17 Juni23:00HBelgia vs Aljazairantv / tvone
18 Juni02:00ABrazil vs Meksikoantv / tvone
18 Juni05:00HRusia vs Korea Selatanantv / tvone
18 Juni23:00BAustralia vs Belandaantv / tvone
19 Juni02:00BSpanyol vs Chileantv / tvone
19 Juni05:00AKamerun vs Kroasiaantv / tvone
19 Juni23:00CKolombia vs Pantai Gadingantv / tvone
20 Juni02:00DUruguay vs Inggrisantv / tvone
20 Juni05:00CJepang vs Yunaniantv / tvone
20 Juni23:00DItalia vs Kosta Rikaantv / tvone

Senin, 16 Juni 2014

Resum Perkembangan Peserta Didik

A.   Remaja

1.    Pengertian remaja
Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
2.    Karakteristik Remaja
karakteristik remaja atau proses perkembangan remaja meliputi masa transisi biologis yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisik. Transisi kognitif yaitu perkembangan kognitif remaja pada lingkungan sosial dan juga proses sosioemosional dan yang terakhir adalah masa transisi sosial yang meliputi hubungan dengan orang tua, teman sebaya, serta masyarakat sekitar.
3.    Batasan Usia Remaja
            Remaja dibagi menjadi 3 fase, yaitu remaja awal, remaja pertengahan dan remaja akhir. Remaja awal berkisar antara umur 12 – 15 tahun, remaja pertengahan berkisar antara 15-18 tahun dan remaja akhir berkisar anatara 18-21 tahun. Pada masa ini biasanya remaja bertingkah sesuka hatinya maksudnya ketika mendapatkan nasehat ataupun perintah dari orang tuanya yang dianggap otoriter maka akan selalu menentang dan beranggapan bahwa yang dilakukannya itu benar.
4.    Perkembangan fisik pada Remaja
            Remaja yang menuju fase dewasa biasanya mengalami perkembangan fisik, Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda karena pengaruh hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut.
a)     Ciri kelamin primer
1.    Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium).
2.    Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah” yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.
b)   Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1.    Mulai tumbuh jakun.
2.    Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
3.    Tumbuh kumis atau jenggot.
4.    Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5.    Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6.    Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7.    Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori- pori tampak membesar.
8.    Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.
9.    Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1.    Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
2.    Pinggul melebar.
3.    Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4.    Suara lebih nyaring.
5.    Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
6.    Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.
5.    Kepribadian Remaja
Masa remaja ditandai adanya kecenderungan identity confusion sebagai persiapan ke arah kedewasaan didukung oleh kemampuan dan kecakapan-kecakapan yang dimilikinya.


Faktor yang mempengaruhi kepribadian remaja
1.    Faktor Internal
Faktor internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki oleh salah satu dari kedua orang tuanya atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang tuanya. Oleh karena itu, sering kita mendengar istilah                 “ buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”. Misalnya, sifat mudah marah yang dimiliki oleh sang ayah bukan tidak mungkin akan menurun pula pada anaknya.
2.    Faktor Eksternal
            Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya, yakni keluarga, teman tetangga, sampai dengan pengaruh dari barbagai madia audiovisual seperti TV, VCD dan internet, atau media cetak seperti koran, majalah dan lain sebagainya.
B.   Peserta Didik

1.    Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan psikologi perkembangan yang khusus mempelajari aspek-aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dan sekolah menengah
2.    Etika Peserta didik
Peserta didik harus mampu memahami etika yang harus dimilkinya, yaitu :
1.    Peserta didik hendaknya senantiasa membersihkan hatinya sebelum menuntut ilmu.
2.    Tujuan belajar hendaknya ditujukan untuk menghiasi roh dengan berbagai sifat keutamaan.
3.    Memiliki kemauan yang kuat untuk mencari dan menuntut ilmu di berbagai tempat.
4.    Setiap peserta didik wajib menghormati pendidiknya.
5.    Peserta didik hendaknya belajar secara sungguh-sungguh dan tabah.


Resum Perkembangan Bahasa Remaja

1.     Bahasa Remaja
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang ia telah banyak belajar dari lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau bahasa  itu.
Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengkutip proses belajar disekolah. Sebagaimana diketahui, dilembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaedah yang benar.
2.  Perkembangan Bahasa Remaja
Dilihat perkembangan umur  kronologis yang dikaitkan dengan perkembangan kemampuan berbahasa individu, maka tahapan perkembangan bahasa dapat dibedakan ke dalam tahap – tahap berikut ini:
a.  Tahap Pralinguistik atau meraban (0.3 – 1.0 tahun)
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif. Pada umur ini anak mengeluarkan berbagai bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang lain yang ada disekitarnya sebagai upaya mencari kontak verbal.
b.  Tahap Holofrastik atau kalimat satu kata (1,0 – 1,8 tahun)
Pada umur satu tahun anak mulai mengucapkan kata-kata. Satu kata yang di ucapkan oleh anak-anak ini harus di pandang sebagai satu kalimat penuh mencakup aspek intelektual maupun emosional sebagai cara untuk menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu. Anak yang menyatakan “mobil” dapat berarti “saya mau main mobil-mobilan”, “saya mau ikut naik mobil sama ayah” atau “saya minta diambilkan mobil mainan” dan sebagainya.
c.  Tahap kalimat dua kata (1,8 – 2,0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai memiliki banyak kemungkinan untuk menyatakan kemauannya dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat sederhana yang disebut dengan istilah “kalimat dua kata” yang dirangkai secara tepat. Misalnya anak mengucapkan “mobilan siapa?” atau bertanya “itu mobilan milik siapa” dan sebagainya.
d.  Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0 – 5,0 tahun)
Pada tahap ini anak mengembangkan tata bahasa, panjang kalimat mulai bertambah, ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks, dan mulai menggunakan kata jamak. Penambahan dan pengayaan terhadap sejumlah dan tipe kata secara berangsur-angsur meningkat sejalan dengan kemajuan dalam kematangan perkembangan anak.
e.  Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0 – 10,0 tahun)
Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih kompleks lagi serta mampu melibatkan gabungan kalimat-kalimat sederhana dengan komplementasi, relatifasi, dan konjungsi. Perbaikan dan penghalusan yang dilakukan pada periode ini mencakup belajar mengenai berbagai kekecualian dari keteraturan- keteraturan tata bahasa dan fonologi dalam bahasa terkait.
f.    Tahap kompetensi lengkap (11,0 tahun - dewasa)
Pada akhir masa kanak-kanak, yang kemudian memasuki masa remaja dan dewasa, perbendaharaan kata terus meningkat, gaya bahasa mengalami perubahan, dan semakin lancar, serta fasih dalam berkomunikasi. Keterampilan dan performansi tata bahasa terus berkembang kearah tercapainya kompetensi berbahasa secara lengkap sebagai perwujudan dari kompetensi komunikasi.
3.  Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh karena itu perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a.       Umur Anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambahnya pengalaman, dan meningkatkan kebutuhan. Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Faktor fisik dan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat. Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual, anak akan mampu menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.
b.    Kondisi Lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil untuk cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan akan berbeda dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaan.
Pada dasarnya bahasa  dipelajari dari lingkungan. Lingkungan yang dimaksud termasuk lingkungan pergaulan dalam kelompok, seperti kelompok bermain, kelompok kerja, dan kelompok sosial lainnya.
c.     Kecerdasan anak
Untuk meniru bunyi atau suara, gerakan dan mengenal tanda-tanda, memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan intelektual atau tingkat berpikir. Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan fisik lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seseorang anak.
d.   Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan  anggota keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah. Hal ini akan tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh terhadap perkembangan bahasa.
e.    Kondisi fisik
Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu kemampuannya  untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli, gagap, dan organ suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangan alam berbahasa.
4.   Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berpikir
Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling mempengaruhi satu sama lain. Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir. Seseorang rendah kemampuan berpikirnya, akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi.
Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. seseorang menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide dan gagasan itu merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan  persepsi yang diperolehnya. Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil proses berpikir menjadi tidak tepat benar. Ketidaktepatan hasil pemprosesan pikir ini diakibatkan kekurangmampuan dalam bahasa.
5.  Perbedaan Individual dalam Kemampuan dan Perkembangan Bahasa
Menurut Chomsky (Woolfolk, dkk. 1984) anak dilahirkan ke dunia telah memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti dalam bidang yang lain, faktor lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol, mempengaruhi perkembangan bahasa anak tersebut. Mereka belajar  makna kata dan bahasa sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya sehari-hari. Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-beda.
Berpikir dan berbahasa  mempunyai korelasi tinggi; anak dengan IQ tinggi akan berkemampuan  bahasa yang tinggi. Sebaran nilai IQ menggambarkan adanya perbedaan individual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka dalam bahasa juga bervariasi sesuai dengan varasi kemampuan mereka berpikir.
Bahasa berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena kekayaan lingkungan akan merupakan pendukung bagi perkembangan peristilahan yang sebagian besar dicapai dengan proses meniru. Dengan demikian remaja yang berasal dari lingkungan  yang berbeda juga akan berbeda-beda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya.
6.     Upaya pengembangan kemampuan bahasa remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan
Pertama, anak perlu melakukan pengulangan (menceritakan kembali) pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri. Dengan cara ini senantiasa guru dapat melakukan identifikasi tentang pola dan tingkat kemampuan bahasa murid-muridnya.
Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan bahasa murid dengan menambahkan perbendaharaan bahasa  lingkungan yang telah dipilih secara tepat dan benar oleh guru. Cerita murid tentang isi pelajaran yang telah dipercaya itu diperluas untuk langkah-langkah selanjutnya, sehingga para murid mampu menyusun cerita lebih komprehensif tentang isi bacaan yang telah dipelajari dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri.